Sunday, January 14

Sebutlah saya seorang teman

Sebutlah saya seorang teman,
teman yang mengagumi kamu,
teman yang menghargai kamu,
bahkan lebih dari itu,
teman ingin menjadi lebih dari sekedar teman untuk kamu,
baik dalam keadaan apapun…

Saya ingin berteman dengan kamu,
yang ingin memiliki dan dimiliki,
yang tidak merubah dan dirubah,
yang tidak membentuk dan dibentuk,
yang menjaga dan dijaga,
dengan memberi dan menerima,
dengan menyadari bahwa kita masing-masing adalah pribadi,
yang dibentuk Tuhan untuk diri kita sendiri,
dan anugrah dari-Nya untuk diberikan pada orang lain…

Saya ingin memberi kamu hadiah pribadi itu,
yang dibungkus dalam suatu bentuk,
yang bungkusnya mungkin terlalu buruk untuk diterima,
karena bungkus itu bermacam-macam,
ada yang buruk,
ada yang indah,
ada yang terbungkus biasa-biasa saja,
ada yang terbungkus indah,
ada yang terbungkus rapat,
ada yang terbungkus longgar,
ada yang sukar untuk dibuka,
ada yang sudah terbuka saat diterima,
namun pribadi bukanlah sebuah bunkus,
karena pribadi tidaklah dapat dilihat dari sebuah bungkus,
sebab bungkus adalah sesuatu yang dilihat dari luar,
dan bungkus bukanlah hadiah yang sesungguhnya…

Saya ingin mencintai kamu dengan tulus,
dengan tidak memiliki dan dimiliki,
dengan tidak merubah dan dirubah,
dengan tidak membentuk dan dibentuk,
dengan tidak merusak dan dirusak,
dengan menjaga dan dijaga,
dengan memeliharanya dengan baik-baik,
sebagai hadiah pribadi yang diberikan-Nya lewat kamu untuk saya…

Saya ingin mencintai kamu dengan jujur,
yang tulus dengan satu keinginan saling memberi dan menerima,
yang menerima kamu sebagai suatu pribadi yang utuh,
yang akan saya terima dengan senang hati,
yang akan saya jaga dan saya rawat,
dan menaruhnya di tempat yang terhormat…

Saya ingin mencintai kamu,
sebagai bagian dari kehidupan,
bahwa mencintai dan dicintai adalah anugrah terbesar Tuhan dalam kehidupan…



No comments: